Burung Jawara

Akan jadi sesuatu hal yang merisaukan jika burung yang tadinya rajin bunyi sampai teler tiba-tiba berubah jadi mogok berbunyi. Tak jarang, kondisi tersebut terjadi tanpa sebab yang jelas.



Namun begitu, perilaku macet bunyi sudah dianggap sebagai kondisi yang umum dijumpai pada burung anis merah. Bahkan tak sedikit kicaumania memulihkan kondisi anis merahnya yang macet tersebut dengan berbagai macam cara, salah satunya memanfaatkan buah peer dalam perawatan hariannya.

Secara umum, ada beberapa macam penyebab burung anis merah gampang sekali mogok berbunyi. Beberapa hal itu antara lain:

• Stres setelah mengalami perjalanan yang panjang 
• Stres seteah berganti sangkar atau sangkar yang digunakan kurang cocok untuk burung anis merah. 
• Stres lantaran mental yang ngedrop setelah dilombakan. 
• Stres karena kondisi burung yang tidak fit yang disebabkan oleh burung sakit atau mau mabung. 
• Dan berbagai macam penyebab lainnya. 

Untuk memulihkan burung anis merah yang macet bunyi, para kicaumania akan memberikan pola rawatan harian yang sangat teratur meliputi:

1. Mengembunkan burung setiap pagi 
2. Memberikan satu sendok teh kroto pada waktu burung sedang diembunkan 
3. Memberikan cacing tanah sebanyak dua ekor setelah matahari terbit 

Cara lainnya adalah menyiapkan buah peer yang dikupas kulitnya lalu diparut menggunakan parutan. Hasil parutan kemudian diperas menggunakan saringan sedangkan ampasnya yang masih basah kemudian dicampurkan dengan satu sendok teh kroto lalu diaduk sampai merata. Berikan secara rutin sampai kondisi burung kembali pulih.

Untuk membantu mempercepat pemulihannya, dalam perawatan hariannya anda bisa menyediakan multivitamin tambahan seperti BirdVit yang mengandung zat-zat aktif bermanfaat untuk pemulihan burung stres dan sakit.

Semoga manfaat

Tuli sejak anak-anak, Razali Bin Mohamad Habidin, justru memiliki hubungan yang lebih erat dengan burung-burung yang diawasinya, dibanding para penjaga lain di Jurong Bird Park, Singapura.




Karena kelebihannya ini, petugas lain sering menyebut Razali sebagai si ‘pembisik burung’. Julukan ini mereka dapat setelah film The Horse Whisperer rilis. Tokoh utamanya yang diperankan oleh Robert Redford merupakan seorang pelatih kuda yang memiliki kemampuan untuk memahami bahasa mereka.

“Razali memiliki kemampuan berkomunikasi dengan burung yang tidak bisa kami lakukan. Hanya dengan satu tatapan, ia mengetahui apakah burung dalam keadaan baik atau tidak,” kata Angelin Lim, konservator Jurong Bird Park.

Razali mulai bekerja di taman burung itu sejak dua dekade lalu. Kini, ia menjabat sebagai Wakil Kepala Penjaga.

Razali berkomunikasi dengan burung-burung melalui gumaman, gestur, dan bahasa tubuh. Kepada AFP, Razali mengatakan, ia mengenali burung-burung yang ada di kandang melalui “perilaku dan kepribadian” mereka.

“Semua burung adalah teman saya,” ujarnya menggunakan campuran bahasa isyarat dan Melayu.

Kedekatan Razali dan burung-burung bisa dilihat saat ia membawakan makanan untuk mereka. Hyacinth macaw, beo terbesar di dunia, berhenti berkuak dan menatap Razali dengan penuh rasa ingin tahu sebelum mengikutinya.

Salah satu dari burung raksasa bertengger di pundak Razali sambil memainkan paruhnya pada pria tersebut – tanda rasa percaya dan kasih sayang.

Razali kehilangan 80% pendengarannya setelah jatuh sakit saat bayi. Ia lebih sulit berkomunikasi dengan koleganya dibanding burung.

Razali memimpin belasan staf dan memberikan mereka instruksi dengan beberapa isyarat tangan. Ia memahami kata-kata dari para bawahannya dengan memperhatikan gerakan bibir mereka.

Sumber: AFP 

Anis siberia bukan termasuk jenis yang umum tersebar di Indonesia, tapi keberadaannya di pasar-pasar burung selalu ramai terutama pada musim-musim tertentu. Meski kerap dianggap sebagai jenis burung yang susah berbunyi, tapi banyak kicaumania tertarik memeliharanya karena merasa penasaran dengan suara dan ocehannya. Sebagai panduan, berikut tips perawatan anis siberia agar mau bunyi dengan suara kicauannya untuk pancingan.





Anis siberia atau siberian thrush (Zoothera sibrica) adalah burung pendatang yang akan mengunjungi Indonesia ketika daerah asalnya sedang diterpa musim dingin. Sesuai dengan namanya, jenis burung punglor ini berasal dari hutan-hutan di kawasan Siberia, dan pada musim-musim tertentu akan sangat mudah ditemukan di hutan yang ada di beberapa daerah seperti di Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali.

Keberadaan anis siberia di pasar burung lokal biasanya akan ramai pada waktu-waktu tertentu terutama di bulan Oktober s/d Desember. Walaupun termasuk burung migran, tapi tak sedikit dari burung pendatang ini yang memilih untuk menetap dan berbiak di hutan-hutan Indonesia. Adapun sebagian akan tertangkap oleh para pemburu yang kemudian menjualnya di pasar-pasar burung beberapa daerah.

Bagi kicaumania, anis siberia sudah lama dikenal sebagai burung piaraan. Walaupun tidak sepopuler anis macan ataupun anis kembang, tapi banyak yang tertarik memeliharanya karena penasaran dengan suara kicauannya. Namun begitu, tak sedikit juga yang mengaku kecewa lantaran burung ini yang tak juga mau berbunyi atau kalau pun berbunyi hanya pada waktu malam hari saja.

Perawatan anis siberia agar rajin berbunyi pada dasarnya tidak memerlukan perhatian yang khusus. Selama orang yang merawatnya memberikan asupan pakan yang dibutuhkan secara teratur, maka burung itu pun akan mudah sekali terpancing untuk berbunyi. Selain itu bisa juga didukung dengan memutarkan suara terapi atau suara pancingan yang bisa menjadikannya lebih rajin berbunyi.

Sebagai panduan bagi kicaumania pemula yang tertarik ingin memeliharanya di rumah, berikut adalah tips perawatan harian burung anis siberia agar mau berbunyi:

• Rawatan dimulai pada pagi hari setelah burung dikeluarkan dari dalam rumah/ ruangan untuk diembunkan. Pada saat itulah, ganti air minumnya dengan yang masih bersih dan segar. Jika dibutuhkan tambahkan multivitamin seperti BirdVit yang dicampurkan bersama air minumnya tersebut. Berikan pula satu sendok teh kroto ke dalam cepuk terpisah.
• Setelah matahari terbit, mandikan burung dengan cara disemprot halus menggunakan hand sprayer / semprotan mandinya.
• Setelah itu angin-anginkan burung sambil diberikan pakan tambahan berupa cacing tanah sebanyak 2 - 3 ekor dan jangkrik sebanyak 2 ekor. Setelah itu, jemur burung di bawah sinar matahari selama kurang lebih 1 jam.
• Selesai dijemur, gantung sangkarnya di tempat sejuk lalu berikan pakan tambahan lainnya yang berupa buah-buahan manis seperti beri, pisang, kersen / ceri, dsb.
• Selama berada di tempat tersebut, putarkan suara terapi maupun suara pancingannya untuk memancing burung mau mengeluarkan suara kicauannya.
• Selama berada di tempat sejuka tersebut, anda bisa memutarkan suara terapi maupun suara pancingan yang bisa memancing burung mau mengeluarkan suara kicauannya.
• Pada sore harinya, burung anis siberia tersebut kembali diberikan pakan tambahan berupa 2 ekor jangkrik dan 1 ekor cacing tanah.
• Pada malam harinya, sangkar diberikan kerodong untuk menghilangkan kebiasaan burung berbunyi di malam hari.

Jika pola rawatan di atas dilakukan secara rutin dan teratur, maka burung anis siberia yang anda piara tersebut akan menjadi lebih rajin berbunyi dan mempunyai suara yang lebih bervariasi. Untuk membantu perawatannya, berikut beberapa suara kicauan burung anis siberia yang dapat anda putarkan sebagai pemancing bunyi:

Suara kicauan anis siberia variasi 1 | DOWNLOAD

Suara kicauan anis siberia variasi 2 | DOWNLOAD


Semoga bermanfaat

Sinar matahari sangat penting bagi semua jenis mahluk hidup termasuk juga burung piaraan. Burung yang rajin dijemur setiap pagi hari akan menjadikannya selalu aktif dan rajin berkicau.
Selain itu, sinar matahari pagi juga akan mengekstrak vitamin D yang dibutuhkan burung. Lalu bagaimana jika cuaca tidak memungkinkan untuk menjemur burung? berikut tips perawatan burung yang kurang jemur. 


Saat kondisi cuaca sedang tidak menentu, misalnya memasuki musim penghujan atau dalam cuaca ekstrim, sinar matahari biasanya sulit didapatkan karena terhalang awan. Kondisi itu pun bisa terjadi selama beberapa hari atau minggu sehingga menjadikan penampilan burung cenderung menurun. artikel ini berjudul Merawat burung kurang jemur.

Untuk menyiasatinya, ada berbagai tips yang dapat diterapkan untuk menjaga kondisi burung yang kurang jemur. Berikut beberapa di antaranya: 

Merawat burung kurang jemur dengan meningkatkan pakan tambahan

Jika sinar matahari selalu tertutup oleh awan gelap / mendung sehingga menghambat kicaumania untuk menjemur momongannya, maka solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi burung yang kurang jemur adalah memberikan pakan tambahan dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya.

Pemberian pakan tambahan dalam jumlah yang ditingkatkan dan bervarisi akan membantu menjaga kondisi burung piaraan sekaligus juga meningkatkan stamina dan membuatnya tetap rajin berkicau.

Merawat burung kurang jemur dengan mencari kesempatan untuk menjemur

Jika cuaca di waktu fajar sedang cerah dan langit tidak sedang mendung, maka situasi yang demikian bisa dimanfaatkan untuk mengembunkan burung piaraan. Namun berbeda dari pengembunan yang biasanya, pada kali ini burung diembunkan di tempat terbuka atau di tempat yang akan langsung terkena sinar matahari ketika matahari mulai terbit.

Adapun jika pada pagi sampai siang hari kondisi cuaca sedang tidak bersahabat, maka penjemuran bisa dilakukan pada sore hari ketika ada sinar matahari yang menyinar bumi. Sdangkan jika cuaca tidak mendukung selama seharian penuh, maka alternatifnya burung tersebut bisa ditempatkan di dalam ruangan yang sudah disediakan lampu berteknologi uv (ultra violet).

Merawat burung kurang jemur dengan menambahkan lampu full spectrum / UV

Meski memiliki manfaat yang hampir mirip dengan yang didapatkan ketika burung dijemur di bawah sinar matahari, namun penggunaan lampu full spectrum / uv tersebut sebaiknya tidak dilakukan secara terus menerus dan berlebihan. Setiap harinya, burung bisa disimpan di dalam ruangan / kandang yang telah dilengkapi dengan lampu tersebut selama tidak lebih dari 5 jam. Selain untuk menjaga agar lampu jadi lebih awet dan tahan lama, penggunaan di bawah lima jam sehari menjadikan burung tetap terjaga kondisinya sehingga tidak mudah berperilaku agresif.

Merawat burung kurang jemur dengan memberikan multivitamin tambahan

Karena burung kurang jemur maka kondisinya akan cenderung menurun. Nah, agar staminanya tetap terjaga maka mereka membutuhkan asupan multivitamin tambahan. Pemberian BirdVit secara rutin setiap hari bisa membantu mengatasi masalah burung yang kurang jemur. BirdVit mengandung multivitamin dan multimineral penting yang sangat dibutuhkan burung untuk tetap berada dalam kondisi yang prima sehingga tetap rajin berbunyi.

Demikian cara perawatan burung yang kurang jemur.

Ceret jawa atau yang dikenal dengan nama lain Javan bush-warbler merupakan jenis burung endemik yang diketahui hidup di daerah pegunungan di Pulau Jawa bagian tengah, timur, dan Bali. 



Nama ilmiah untuk ceret jawa adalah Bradypterus montis / Locustella montis. Tubuhnya berukuran sedang (15 cm), berwarna coklat, ekor lebar, bertingkat, dan panjang. 

Tubuh bagian atas berwarna coklat zaitun bersapu merah karat. Dagu dan tenggorokan putih bercoret hitam. Tubuh bagian bawah putih, ada saupan abu-abu di pinggir leher dengan sapuan coklat zaitun pada sisi dada dan perutnya. 

Termasuk jenis burung yang sulit ditemukan, terutama karena kebiasaannya yang selalu mengendap-ngendap di antara rimbunan semak yang ada di pinggiran hutan, dan hutan terbuka. Terkadang dijjumpai juga di daerah perbukitan dan hutan-hutan cemara. 

Berikut suara kicauan burung ceret jawa: 



Semoga manfaat

Ternak burung jenis kenari atau finch membutuhkan asupan pakan yang tinggi kandungan nutrisinya. Silakan lanjutkan membaca tulisan di www.agrobur.com. 


Untuk memenuhi kebutuhannya itu, para peternak akan membuatkan sendiri pakan racikan yang khusus diberikan selama proses ternak berlangsung. Pakan racikan tersebut dikenal dengan sebutan egg food karena dibuat dengan berbahan dasar telur. Berikut cara membuat egg food untuk kebutuhan ternak kenari dan finch. 


Berikut adalah beberapa bahan yang digunakan dalam pembuatan egg food dalam ternak kenari dan finch:

1 butir telur 
1 sendok teh beras merah yang sudah matang
1 sendok teh millet
1 sendok teh pakan kenari
2 sendok teh wortel parut atau sayur / buah-buahan lainnya. 

Cara membuat: 

• Rebus telur selama kurang lebih 15 menit atau sampai telur dianggap sudah matang.
• Setelah matang, angkat lalu rendam dalam air bersih untuk mendinginkannya. 
• Setelah dingin, kupas telur lalu letakkan di dalam mangkuk, sedangkan bagian kulitnya dikumpulkan lalu ditumbuk hingga menjadi tepung. 
• Lumat telur rebus tersebut dengan menggunakan sendok, setelah itu campurkan semua bahan ke dalamnya sambil tetap diaduk hingga merata. 
• Masukkan tumbukan kulit telur ke dalam adonan tersebut lalu kembali diaduk hingga semua bahan bercampur merata. 
• Pakan sudah siap disajikan. 

Demikan cara meracik egg food untuk kebutuhan ternak kenari dan finch.

Semoga manfaat

Berikut adalah halaman web/blog yang telah menyalin beberapa atau seluruh konten artikel di www.agrobur.com: 

Tren suara masteran bagi burung cendet tampaknya terus berkembang. Kalau dulu tren masteran lebih condong pada suara-suara tembakan, kini banyak kicaumania yang lebih senang kalau cendet mereka mempunyai suara yang gahar dan unik. Berikut beberapa suara masteran untuk cendet.

Cendet adalah burung yang pandai meniru suara kicauan jenis lainnya. Suara cendet yang kasar menjadi daya tarik kicaumania untuk melatihnya dengan beragam suara masteran yang diinginkan.

Berikut beberapa suara masteran untuk cendet. 

Suara tembakan unik variasi cendet

Suara tembakan variasi 1 untuk masteran cendet | DOWNLOAD

Suara tembakan variasi 2 untuk masteran cendet | DOWNLOAD

Beberapa jenis burung kicauan membutuhkan asupan pakan yang terdiri dari biji-bijian, voer, serangga, maupun buah-buahan. Pakan tersebut tak hanya berguna untuk menjaga kondisinya saja, tetapi juga mampu meningkatkan performa burung jika diberikan dengan takaran yang tepat. Berikut adalah cara membuat pakan basah yang kaya manfaat.

Harendong adalah sejenis tanaman liar yang buahnya terasa manis dan sangat disukai oleh berbagai jenis burung liar. Bagi kicaumania, buah dari tanaman ini dianggap cukup ampuh untuk mendongkrak stamina dan menjadikan burung piaraannya semakin rajin berkicau. Berikut adalah beberapa manfaat buah harendong untuk burung kicauan. 





Tanaman harendong biasanya tumbuh liar di semak belukar, tepian hutan dan di pinggiran bukit / jurang. Sebenarnya tanaman ini terdiri dari tiga jenis yaitu: 

1. Harendong gede (Melastoma polyanthum) yang bentuk buahnya buni, bulat telur, dan berwarna merah. Jika dikupas, bentuk bijinya kecil dan berwarna merah juga. 
2. Harendong bulu (Clidemia hirta) yang bentuk buahnya buni, bulat telur, warnanya ungu. Jika dikupas bentuk bijinya kecil dan juga berwarna ungu.
3. Harendong monyet (Bellucia axinanthera) yang bentuk buahnya buni, bulat sepert perikut dengan tajuk kelopak berdaging dan warnanya kuning gading. Jika dikupas bijinya banyak dan kecil-kecil. 

Nah, dari ketiga jenis tanaman harendong tersebut , yang paling umum digunakan kicaumania untuk burung piaraannya adalah buah harendong gede yang buahnya berwarna merah dan rasanya sangat manis.  

Selain mengenyangkan, buah harendong juga dikenal sebagai salah satu tanaman herbal yang memiliki sejumlah manfaat khususnya untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti gangguan pencernaan, diare, radang usus, sariawan sampai masalah keputihan.  

Buah harendong juga mengandung saponin, tlavonoida, dan tanin yang selain bermanfaat untuk penyembuhan juga memiliki manfaat lain ketika diberikan pada burung kicauan yaitu:

• Mendongkrak stamina
• Menyembuhkan burung yang stres
• Mempercepat pemulihan burung sakit
• Membuat rajin berkicau

Rasa buahnya sangat manis sehingga sangat disukai oleh beragam jenis burung liar seperti trucukan, kutilang, burung-madu, kemade, sampai burung cucak hijau. Di kalangan kicaumania, buah harendong lazim diberikan pada burung cucak jenggot, kapas tembak, trucukan, bahkan anis merah. 

Itulah manfaat buah harendong untuk burung kicauan.



Salam kicau!

Cucak hijau trotolan adalah sebutan untuk burung jenis cucak hijau yang masih berumur remaja. Biasanya, dalam kondisi tersebut penampilan jantan dengan betina masih sulit untuk dibedakan. Meski begitu, cucak hijau trotolan juga memiliki kemampuan berkicau yang tak kalah dengan burung dewasa. Berikut tips perawatan cucak hijau trotolan agar rajin bunyi. 




Berbeda dengan burung jantan dewasa yang sudah memiliki topeng hitam pada bagian wajah dan tenggorokannya, burung yang masih trotolan umumnya masih mempunyai bulu-bulu muda. Seiring perkembangannya, bulu-bulu muda tersebut akan bergantikan oleh bulu dewasa tergantung jenis kelaminnya.

Pada umumnya, cucak hijau trotolan yang banyak ditemukan di pasaran adalah burung bakalan dan belum pernah dilatih makan voer. Namun karena cucak hijau adalah jenis burung pemakan buah-buahan dan serangga, maka perawatannya tentu jauh lebih mudah dibandingkan dengan spesies burung pemakan serangga murni (insectivora). 

Banyak kicaumania lebih senang memberi makan burung cucak hijau mereka dengan buah pisang dan serangga saja, tanpa perlu dilatih makan voer. Alasannya pun beragam mulai dari menjaga kualitas suara sampai karena buah pisang adalah jenis pakan yang sangat mudah didapatkan. 

Oleh karena itu, perawatan harian cucak hijau bakalan sebaiknya tidak terlepas dari pakan buah pisangnya, terutama pisang kepok yang berwarna putih. Berikan buah pisang yang masih segar setiap hari, dan bila perlu bisa juga diselang-seling dengan pemberian buah-buahan lainnya seperti pepaya, apel, dsb. 

Untuk membuat burung cucak hijau trotolan rajin bunyi, maka pemberian pakan tambahannya juga harus selalu diperhatikan. Selain mendapatkan pakan berupa buah-buahan, burung ini juga menyukai beberapa jenis serangga seperti jangkrik, ulat hongkong, dan kroto. Untuk menambah variasi pakannya, anda bisa menambahkan belalang hijau, kepompong, dan ulat bambu. 

Untuk burung cucak hijau trotolan, pemberian pakan tambahannya tersebut sebaiknya tidak perlu dibatasi. Semakin banyak burung mengkonsumsi pakan serangganya itu, maka mereka akan semakin mudah untuk berbunyi. Pembatasan biasanya dilakukan setelah burung mulai berumur dewasa untuk menyetabilkan birahinya. 

Selain pemberian pakannya, lakukan juga pemasteran untuk burung cucak hijau trotolan karena hal ini bisa menambah variasi suara kicauannya. Pemasteran dilakukan setiap hari secara rutin dengan waktu yang disesuaikan. 

Jangan lupa juga untuk memandikan dan menjemur burung cucak hijau trotolan tersebut secara rutin. Memandikan burung dilakukan pada pagi hari, dan setelah itu burung diangin-anginkan sebentar lalu dijemur di bawah sinar matahari. Namun perlu diperhatikan bahwa penjemurannya sebaiknya dilakukan tidak lebih dari dua jam dan berakhir sebelum pukul 10:00 WIB. 

Selama burung dimandikan, anda bisa membersihkan sangkar dan perlengkapan yang digunakan. Bersihkan sangkar dengan menggunakan FreshAves untuk hasil yang lebih maksimal. FreshAves membasmi semua jenis parasit, tungau, dan kutu yang bisa mengganggu penampilan burung kicauan. 

Itulah tips merawat burung cucak hijau trotolan agar rajin bunyi.

Salam..

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam / BKSDA Nusa Tenggara Timur mengungkapkan bahwa populasi kakatua jambul kuning yang terdapat di provinsi berbasis kepulauan itu kini tersisa 40 ekor saja. Perburuan liar menjadi penyebab burung jenis paruh bengkok yang dilindungi itu kian menyusut jumlahnya. 




"Untuk di NTT kakaktua jambul kuning adalah hewan liar yang dilindungi oleh Undang-Undang. Burung jenis ini jumlahnya sampai saat ini tinggal 40 ekor," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur (NTT) Tamen Sitorus kepada wartawan di Kupang, Selasa (30/1).

Ia menjelaskan hal ini berkaitan dengan semakin punahya kakatua jambul kuning yang sebenarnya dilindungi oleh UU dan PP No.7/1999. Berkurangnya populasi jenis parrot tersebut akibat banyak diburu oleh masyarakat. 

Jumlah tersebut meliputi dua site monitoring BBSDA NTT, yaitu di Taman Wisata Alam Manipo di Kabupaten Kupang dan Suaka Margasatwa Harlu di Kabupaten Rote Ndao. 

Untuk menjaga kelestarian kakatua jambul, BKSDA terus bekerja sama dengan sejumlah pihak agar bisa memantau kawasan yang menjadi lokasi berkembangbiaknya spesies burung yang dikenal cerdas itu. 

Terlebih lagi di tahun 2014, pemerintah sudah mengeluarkan UU perlindungan terhadap satwa-satwa liar yang menjadi prioritas perlindungan, salah satunya adalah kakatua jambul kuning. 

Oleh karena itu, setiap tahun pihaknya menargetkan peningkatan populasi burung jenis ini sebanyak 10 persen, artinya jika tahun 2017 hanya terdapat 40 ekor, maka di tahun 2018 ini diharapkan populasinya bisa mengalami peningkatan sebanyak dua ekor. 

Untuk itu, mereka mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak memburu satwa-satwa yang dilindungi, karena jika tertangkap sudah pasti akan diberikan sangsi tegas. 

Burung-madu jawa atau Javan sunbirds (Aethopyga mystacalis) dikenal juga dalam beberapa nama daerah seperti Sesep madu (Sunda), klaces, madu merah, plisi kembang (Jawa), dan jantungan merah. Burung mungil ini mempunyai warna bulu yang memesona sehingga menarik perhatian banyak orang untuk mengamatinya. 

Burung-madu Jawa jantan ( Foto HBW/Wahyu W. Basjir

Burung-madu jawa mempunyai tubuh berukuran kecil, yaitu sekitar 12 cm termasuk ekornya yang panjang. Tubuhnya berwarna merah terang dan warna merah tersebut umumnya hanya dipunyai oleh burung jantan. Mahkota, strip malar, dan ekor yang panjang berwarna ungu gelap mengkilap. Kepala, dada, dan punggung merah padam, tunggir merah muda, sayap zaitun, dan perut berwarna abu-abu muda. 

Mirip seperti burung-madu sepah-raja, namun yang membedakan adalah dahinya yang merah, ekor yang lebih panjang, dan bagian perut yang putih. Burung betina mempunyai penampilan yang lebih kecil dengan bulu berwarna abu-abu zaitun yang kusam. Iris coklat tua, paruh dan kaki berwarna coklat. 

Burung-madu jawa adalah burung endemik di Pulau Jawa. Habitatnya berada di tepian hutan dan hutan hingga ketinggian 1.600 mdpl. Hidup berpasangan dan banyak beraktivitas pada tajuk pohon teratas, dan sering pula mengunjungi bunga benalu. 


Makanan utama burung-madu jawa adalah nektar, bunga, biji-bijian, serangga-serangga kecil dan laba-laba. Pada waktu berbiak, mereka akan membangun sarang yang menggantung seperti burung-madu lainnya dengan telur berjumlah 1-2 butir yang berwarna coklat berbintik putih. Musim kawin tercatat pada bulan Mei s/d Maret di Jawa Barat. 

Meski populasinya masih dianggap belum begitu mengkhawatirkan atau Least Concern (LC), namun semua spesies burung-madu termasuk jenis burung-madu jawa ini adalah jenis burung dilindungi sesuai PP No.7/1999. So, memelihara burung-madu ini tentu bisa dikategorikan sebagai melanggar hukum.  

Salam 

Banyak orang memelihara burung ciblek gunung untuk dijadikan sebagai masteran maupun dilombakan. Ciblek gunung memang memiliki suara tembakan rapat yang dikenal dengan istilah ngebren. Agar ciblek gunung bertambah gacor berbunyi, maka mereka harus dilatih agar mempunyai mental yang baik. Berikut cara melatih mental ciblek gunung agar bertambah gacor.





Beberapa cara melatih mental ciblek gunung agar tambah gacor: 
1. Menyiapkan burung yang akan dilatih

Ciblek gunung yang akan dilatih agar siap mental sebaiknya dipilih yang sudah berumur mendekati dewasa. Hal ini terutama karena masa pelatihan yang akan memakan waktu yang cukup panjang, sehingga nantinya setelah pelatihannya selesai burung tersebut sudah memasuki umur dewasa sehingga lebih cepat pada kondisi gacor dan siap lomba.

2. Pengembunan rutin

Selain untuk meningkatkan stamina, pengembunan yang dilakukan secara rutin juga bisa merangsang burung untuk lebih rajin berkicau. Namun perlu diperhatikan pula faktor cuaca ketika akan melakukan pengembunan, karena cuaca yang tidak bersahabat dapat membuat burung ciblek gunung rentan terserang penyakit.

3. kenyangkan burung dengan pakan tambahannya

Kebutuhan paling utama dari semua jenis burung ciblek termasuk ciblek gunung adalah pakan tambahannya. Pakan tambahan tersebut biasanya terdiri dari beberapa jenis serangga seperti jangkrik kecil, ulat hongkong, ulat kandang, dan kroto.

Setiap harinya, pakan tambahan tersebut diberikan untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya dan juga untuk menjaga kondisinya agar tetap sehat dan selalu aktif. Burung ciblek yang sudah kenyang dengan pakan tambahannya itu maka mereka akan lebih mudah terpancing untuk rajin berbunyi.

4. Melatih fisik dan nafas

Melatih fisik dan nafas ciblek gunung dapat dilakukan dengan cara mengumbarnya di kandang umbaran. Pengumbaran biasanya dilakukan setelah burung dimandikan atau ketika akan dijemur. Lakukan pelatihannya itu sesuai durasi penjemuran (2 - 3 jam) dan disesuaikan waktunya setiap beberapa hari/minggu sekali.

Untuk hasil yang maksimal, di dalam kandang umbaran tersebut disiapkan dua buah tenggeran yang berjarak saling berjauhan dan masing-masing tenggeran dilengkapi dengan satu buah cepuk yang berisi pakan / air minumnya.

5. Dilatih dengan burung lainnya

Untuk membentuk mentalnya dan menjadikannya lebih siap lomba maka bisa dilakukan pelatihan dengan cara menggantungkan beberapa ekor burung sejenis yang masih bakalan di dekat sangkarnya. Penggunaan burung bakalan diharapkan bisa membangun mentalnya lebih cepat.

Penggemblengan mental ini bisa dilakukan di halaman rumah maupun di dalam ruangan yang jauh dari keberadaan burung kicauan jenis lainnya. Lakukan seminggu sekali sampai burung benar-benar mau berbunyi di hadapan burung bakalan tersebut. Setelah itu bisa dicoba dengan burung ciblek gunung lain yang sudah rajin bunyi.

6. Melatih burung di keramaian lomba

Sebelum membawa ciblek gunung untuk dilombakan, sebaiknya burung tersebut dilatih dahulu agar terbiasa dengan suasana lomba yang biasanya ramai oleh kicauan dan hiruk pikuk orang-orang yang menontonnya.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara membawa burung tersebut ke arena lomba, lalu digantung di tempat yang tidak terlalu jauh dari lokasi tempat berlangsungnya kelas ciblek gunung. Jika dirasa sudah siap, maka pada minggu-minggu berikutnya burung tersebut sudah bisa untuk diikutkan bertarung.



Semoga bermanfaat

Kacer merupakan salah satu jenis yang paling banyak ditemukan di pasar dan toko-toko burung kicauan. Jenis burung ini biasanya dijual dalam kadang ombyokan dengan kondisi masih bakalan. Lalu bagaimana cara memilih kacer bakalan yang bagus? Simak tipsnya berikut ini. 




Pada waktu akan memilih kacer bakalan yang bagus untuk dirawat di rumah, pastikan dahulu kalau burung yang akan anda pilih itu berjenis kelamin jantan. Ciri-ciri kacer jantan  dan betina tentu bisa dibedakan dari penampilannya. Kacer jantan mempunyai bulu berwarna hitam berkelir kebiruan, sedangkan betina berbulu cenderung abu-abu atau berwarna kusam. 

Memilih kacer bakalan yang bagus bisa dilakukan dengan mengamati beberapa perilaku dan penampilannya, antara lain adalah: 

Kacer yang bagus umumnya memiliki penampilan yang aktif, lincah, sehat dengan ciri-ciri sebagai berikut:

• Kepala berbentuk papak / kotak / ceper dengan leher panjang dan kekar. 
• Paruh panjang lancip dan tebal, tidak bengkok sebelah atau patah.
• Sayap mengapit rapat, tidak turun, dan ekor yang terkadang naik turun ketika mengamati sekitarnya.
• Kaki-kaki mencengkeram tenggerannya dengan kokoh, ketika berdiri tidak mudah goyah dan lincah ketika naik turun tangkringan. 
• Sering bersuara, meski cuma suara panggilan saja.
• Mata tampak jernih dan tidak berair maupun bengkak.
• Kotoran berbentuk menggumpal berwarna putih bercampur sedikit warna hitam (jika belum makan voer) atau hijau padat (jika sudah makan voer). Tanda burung sedang kurang fit / sakit antara lain bentuk kotoran yang bercampur air atau bercampur warna kuning dan berbau. 
• Berdiri tampak tegap dan tidak membungkuk, kepalanya selalu bergerak mengamai sekitarnya. 
• Lahap makan. 

Itulah beberapa cara memilih kacer bakalan yang bagus. 

Semoga informasi mengenai cara memilih kacer bakalan yang bagus ini bisa  manfaat bagi anda semuanya.

Salam kicau

Melihat ukuran tubuh dan bentuk paruhnya yang besar, orang mungkin akan menyangka bubut jawa adalah sejenis predator seperti elang. Tapi bubut adalah jenis burung yang berperilaku lembut, bahkan populasinya kini semakin mengkhawatirkan karena terlalu sering diburu untuk diperdagangkan. 




Bubut adalah sebutan di Indonesia untuk Crow pheasant yang dikenal dengan nama Coucal (Centropus sp.). Ada beberapa jenis yang cukup dikenal yaitu Bubut besar (Centropus sinensis) dan bubut kecil (Centropus bengalensis). Spesies burung ini tersebar di seluruh daratan Asia mulai dari India hingga ke China, Nepal dan Indonesia.  

Selama bertahun-tahun, Indonesia masih menempati urutan kedua dari banyaknya jenis burung yang terancam punah. Posisi tersebut tentu bukan sesuatu yang patut dibanggakan, karena hal itu bisa menjadi tanda-tanda bahwa negara ini akan atau telah kehilangan beberapa jenis burung langka. 




Berdasarkan data IUCN atau Badan Konservasi Dunia, ada 131 spesies burung yang sedang menuju kepunahannya. Dari angka tersebut, Brazil menempati urutan pertama dengan jumlah spesies burung terancam punah palng tinggi yaitu 165 spesies. Sedangkan posisi ketiga dan keempat ditempati oleh Peru (126 spesies) dan Kolombia (122 spesies).

Tingginya jumlah burung terancam punah tersebut tentu kian mengkhawatirkan, apalagi Indonesia dikenal sebagai rumah bagi sekitar 1.6666 jenis burung yang 427 jenis di antaranya merupakan burung endemik alias tidak bisa ditemukan di negara lainnya. 

Menurut data dari IUCN Red List, ke 131 jenis burung terancam punah itu terbagi dalam tiga kategori, yaitu: 

1. 21 spesies dengan status Critically Endangered (CR; Kritis)
2. 34 spesies dengan status Endangered (EN; Terancam)
3. 76 spesies dengan status Vulnerable (VU; Rentan)

Adapun faktor utama yang selalu menjadi ancaman terhadap kelangsungan hidup burung-burung liar di Indonesia adalah degradasi lahan dan habitat yang rusak. 

Selain itu juga disebabkan oleh maraknya perburuan liar untuk diperdagangkan secara ilegal.